Rabu, 05 Mei 2010

Three Idiots; Being an Idiot is Cool!!

Pernahkah anda berhadapan dengan seorang guru, dosen atau professor yang sangat tekts book? Maksud saya, pengajar yang sangat terpaku pada buku teks sehingga apa yang disampaikannya tidak ada yang baru karena buku rujukannya itu-itu saja dan warisan dari guru dia ketika kuliah dulu. Ketika mahasiswa menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan harus sesuai plek dengan yang ada di buku.


 

Saya pernah bertemu dengan pengajar yang seperti itu dua kali. Satu kali ketika saya belajar di SMP dan satu kali lagi ketika saya menjadi mahasiswa. Guru geografi saya sewaktu SMP selalu menerangkan pelajaran dengan buku teks di tangan dan ketika dia menanyakan sebuah definisi, maka kami harus menjawab sesuai dengan yang tertulis di buku. Tidak boleh lebih, apalagi kurang. Lengkap dengan itu, yaitu, adalah dan kawan-kawannya dan tidak boleh tertukar antara adalah dan ialah. Saya pikir, guru yang sperti itu adalah warisan orde baru dan saya tidak akan menemukan lagi dalam kehidupan saya setelah SMP. Secara sudah zaman reformasi kan? Ternyata saya salah. Ketika kuliah saya bertemu lagi dengan pengajar yang serupa walaupun tidak sesaklek guru SMP saya tadi.


 

Sosok mereka berdualah yang langsung terbayang ketika saya menonton film "Three Idiots". Film Bollywood ini bercerita tentang kehidupan mahasiswa di sebuah kampus teknik yang paling bergengsi di India,
ICE (Imperial College of Engineering)-saya tidak tahu apakah kampus ini benar-benar eksis atau tidak, belum sempat googling. Tokoh sentral film ini adalah
Ranchoddas Syhamaldas Chancad (Amir Khan),
Farhan Qureshi
(Madhavan),
Raju Rastogi
(Sharman Joshi),
Cathur Ramalingam (Omi Vaidya) dan Virus-panggilan mereka untuk
Viru Shahastrabuddhi
rektor mereka yang diperankan dengan apik oleh
Boman Irani. Sebentar dulu, anda tidak alergi dengan fil India kan? Kalau iya, jangan alergi dulu, lanjutkan dulu bacanya sampai selesai! Ini berbeda dengan film india kebanyakan yang melodrama dan super lebay.


 

Rancho adalah seorang pemuda yang jenius.
Catet! Jenius, bukan sekedar cerdas dan pintar!!

Ia langsung menarik perhatian mahasiswa baru yang sedang diospek dengan sadis oleh senior mereka karena datang terlambat dan bisa menghindari peloncoan. Sebaliknya, ia bisa membuat kapok sang senior dengan sebuah alat sederhana yang dia ciptakan dengan singkat di dalam kamar tempat ia kabur sembari menghitung waktu berapa menit lagi kesabaran sang senior habis dan mendobrak pintu kamar untuk menyeretnya. IPA kelas dua SD katanya memberi kata kunci pada ala sederhana yang membuat nyali sang senior langsung ciut.


 

Sosok jenius Ranco membuat Raju dan Farhan langsung jatuh hati dan mengidolakannya. Mereka memanggilnya dengan panggilan kehormatan
"Bapa Ranchodas". Sebaliknya, Catur, mahasiswa dengan
otak alat perekam yang metode belajarnya adalah menghafalkan semua materi perkuliahan meskipun tidak memahami apa maksudnya. Mahasiswa india kelahiran Uganda yang kesulitan berbahasa India tapi bahsa Inggrisnya pun "kumur-kumur" dengan aksen India sekental adonan dodol garut. Dia percaya ada dua cara untuk menjadi juara;
Tingkatkan nilaimu, atau turunkan nlai orang!


 


Rancho sangat menentang system pendidikan di kampus itu yang menurutnya kuno. Dosen adalah "nabi" yang tidak pernah salah dan buku adalah kitab suci yang tidak bisa diganggu gugat. Menurutnya kampus ini hanya mengajarkan bagaimana untuk mendapatkan nilai bagus sehingga nama kampus berwibawa dan menjadi patokan keberhasilan mahasiswa di India. Hari pertama belajar, Rancho langsung membuat "kekacauan" di kelas karena berdebat dengan dosen sehingga sang professor mengusirnya dari kelas. Tapi hal itu malah membuat si professor kehilangan muka di depan mahasiswanya. Apa pasal?

Ketika Rancho berbalik untuk mengambil buku-buku di mejanya, professor menghardiknya:

"Hei, kenapa kau kembali!!!

"Aku lupa sesuatu Pak"

"Apa?

"Instrument and record, analyse, summarize, organize, debate ad explained information that are elastative and non-elastative hard bound paper bag jacketed non jacketed with forward introduction, table of content index that are intented for the enlightenment understanding enhancement and education human brains of sense in root of vision sometimes touch!!" jawab Rancho tenang tanpa putus.

Sang professor dan mahasiswa satu kelas mendengarkan dengan mulut terbuka, melongo heran dan tidak mampu mencerna apa yang disampaikan oleh mahasiswa yang telah membuat murka sang professor.

"Apa yang barusan kau katakana?

"Buku, Pak, buku! Saya lupa buku saya. Boleh saya ambil?

Kontan seisi kelas kecuali professor dan Chatur ngakak mendengar jawaban polos Rancho. Sementara Sang professor tidak bisa menahan kesal.

"tak bisakah kau sederhanakan penjelasanmu?!! Hardiknya dengan kemurkaan tingkat tinggi.

"Saya sudah melakukannya, tapi anda tidak suka bahasa yang sederhana" jawab Rancho tenang sambil tersenyum.

Kembali seisi kelas riuh oleh cekikikan mahasiswa yang tidak bisa menahan geli mendengar skak dari Rancho dan professor yang semakin murka.


 

Hari-hari berikutnya Profesor lebih banyak menyuruh Rancho untuk berada di luar kelas karena tidak tahan dengan argumnnya yang selalu menohok. Tapi bagi Rancho itu bukan masalah. Diusir dari kelas yang satu, kelas yang lainnya masih terbuka pintunya. Yang penting belajar.


 

Menjelang hari ujian semester, Catur mulai menjalankan prinsipnya untuk menjadi juara.
"Turunkan nilai orang! Ia berusaha memecah konsentrasi belajar mahasiswa lain dengan menyelipkan majalah dewasa ke setiap kamar mahasiswa seluruh asrama. Aksi busuk ini memicu otak jenius Ranco untuk mencari cara untuk memberikan pelajaran kepada ambisi Chatur.


 

Akkhirnya ditemukanlah cara untuk member pelajaran kepada si chatur sekaligus professor Virus sang rektor yang sadisnya minta ampun. Kesadisannya yang membuat Joy, seorang mahasiswa pintar memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamar yang nahasnnya bertepatan dengan selesai disempurnaknnya oleh Rancho tugas akhir Joy yang ditolak oleh Virus karena menurutnya tugas itu tidak sempurna. Bukan Cuma itu saja, anak laki-laki satu-satunya juga bunuh diri dengan melompat dari kereta api karena tertekan oleh ambisi ayahnya yang memaksanya untuk menjadi engineer padahal ia sangat mencintai dunia kesusastraan.


 

Sebagai mahasiswa kesayangan para dosen, Chatur dipercaya untuk mewakili mahasiswa berpidato di hari guru yang diadakan oleh kampus dan dihadiri oleh menteri pendidikan. Otak jenius Rancho yang sedikit jahil langsung berpijar. Dengan fasilitas "replace" di Ms Word ia merubah teks pidato yang akan disampaikan oleh Chatur.
Kata-kata "ajaib dan keajaiban" digantinya dengan kata "cabul dan kecabulan". Kata-kata "uang" digantinya dengan kata "susu". Sedangkan puisi berbahasa Sansekerta yang memuji-muji pak menteri menjadi puisi yang berisi puji-pujian tentang kehebatan kentut si Chatur sendiri. Chatur yang tidak lancar berbahasa India itu menelan mentah-mentah teks pidato itu dengan kekuatan menghafal tape-recorder nya.


 

Inilah isi pidato itu:

Hari ini ICE menggapai langit tertinggi. Itu adalah jasa satu orang Shri Viru Sahastrabuddhi. Applaus untuk beliau! Selama 32 tahun beliau sentiasa memperjuangkan kampus. Beliau terus menciptakan cabul demi cabul. Semoga beliau terus melakukannya. Kami berfikir, bagaimana bisa seseorang selama hiduppnya menciptakan begitu banyak pencabulan. Dengan kedisiplinan tinggi beliau mampu melakukannya. Pemanfaatan setiap kesempatan, keteraturan jadwal, semua belajar dari beliau. Ya, dari beliau!

Hari ini, kita semua adalah mahasiswa. Esok, kita akan tersebar ke segala penjuru negeri. Aku berjanji pada kalian semua! Dimanapun kita berada pasti ada pencabulan. Kita akan mengharumkan nama ICE!


 


 

Kita akan tunjukkan pada dunia, kemampuan mencetak mahasiswa cabul disini yang tidak akan ditemukan pada mahasiswa manapun di seluruh penjuru dunia. Mahasiswa manapun!!

Bapak menteri yang terhormat, anda telah menyumbangkan sesuatu yang sangat kami butuhkan. Susu!!

Susu bagi semua orang yang kebanyakan mereka menyembunyikannya, jarang ada yang mau memberikannya. Anda memberikan susu ke tangan orang yang penuh cabul ini. Kita akan lihat, bagaimana beliau akan memanfaatkannya.

Dalam perayaan emas ini, saya akan mempersembahkan sebuah sajak.

    Beri kami kentut yang sempurna

    Kentut besar…tuchuk..tuchuk..!!

    Kentut Thud thudiya kecil

    Nafas utama kehidupan


 

Alhasil pidato yang seharusnya megah itu menjadi bahan tertawaan mahasiswa dan kemarahan menteri dan Virus walaupun Chatur sudah menyampaikannya dengan semangat berapi-api dan wajah mengulas senyum kebangaan atas kehormatan yang diberikan pada dirinya.

Satu pukulan, langsung kena 3 sasaran.


 

Yang paling terpukul atas kejadian itu tentu saja Chathur. Ia merasa seperti mukanya seperti dilempari dengan kotoran sapi padat. Sakit dan kotor. Ia sangat terhina. Ia mendatangi Farhan dan Rancho di atap gedung kampus dan menantang mereka bertaruh.


 

"Ayo kita bertaruh! Berani??!! Suatu hari dengan metodeku ini akan kutunjukkan kesuksesanku pada semua orang . Lalu aku akan tertawa dan kalian menangis! 10 tahun lagi di sini di tanggal yang sama kita akan bertemu. Kita buktikan siapa yang lebih sukses!!

"kawan, kau salah memilih jalan. Jangan mengejar kesuksesan. Jadilah orang besar, kesuksesan akan mengikutimu" Rancho mencoba menenangkan Chathur.

"Idealismemu tidak berlaku di dunia nyata Chanchad. Kau lalui jalanmu, aku lalui jalanku!! Chatur meraih pecahan botl minuman yang dilemparkannya ke tembok kemudian menuju tiang di tengah atap. Dengan penuh kemarahan dia menggoreskan tanngal mereka bertemu denga kaca ke tembok itu. Tanggal yang sama untuk mereka bertemu 10 tahun lagi.


 

Perjalan 10 tahun ini penuh dengan berbagai macam kejadian yang merubah hidup mereka, mengantarkan mereka menjadi manusia dewasa dengan pilihan jalan hidup masing-masing. Kejadian-kejadian yang kocak tapi sangat filosofis dan penuh makna. Apa saja kejadiannya? Tonton aja sendiri! Kalau nggak punya, request saja ke saya.


 

Saya sangat menyukai alur cerita film ini. Serupa dengan alur film
"Slumdog Millionaire", film Hollywood peraih banyak Academy Award yang juga mengambil setting di India. Mengalir,padat, filosif, kritik tajam yang dibungkus dengan lelucon yang menohok. Khususnya kritikan untuk dunia pendidikan dan motivasi belajar.


 

Soundtracknya juga bagus-bagus. Ada dua lagu yang paling saya sukai;
"Give me Some Sunshine" dan "All izz Well". Lagu pertama sangat acoustic, dengan cita rasa India yang samar, berisi tentang curahan hati para mahasiswa yang ingin melawan kehendak arus paradigma orang tua kebanyakan di India; be an engineer and your life will be superb! Lagu kedua adalah mantra penguat hati; All izz well (All is well-semua baik-baik saja)


 

Tokoh "Rancho"das Syamaldas Chanchad sangat pas diperankan oleh Amir Khan. Disini anda tidak akan menemukan actor-aktor ganteng Hollywood seperti di Melodrama india. Actor-aktornya lebih mewakili kebanyakan masyarakat India.


 

Sayangnya film ini tidak mendapat satu nominasi apapun di India sana. Yang masuk nominasi adalah melodrama super lebay ahay yang menjamur itu. Yah, mungkin melodrama memang mewakili kondisi masyarakat India saat ini.

Kenapa judulnya Three Idiots? Sebabnya karena mereka tidak tekstual. Yang tidak bisa menjawab sesuai dengan buku dianggap idiot di ICE!


 

Untuk rating, film ini patut mendapat 5 bintang untuk 1-5. Strongly recommended to watch pokoknya.


 


 


 


 


 

    

Jumat, 05 Maret 2010

Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela



Rp. 52.000
Hard Cover

Ibu guru menganggap Totto-chan anak yang nakal karena sepanjang kelas berlangsung ia berdiri di samping jendela dan memperhatikan apa saja yang terjadi di luar sana. Padahal ia hanya punya rasa keingintahuan yang besar dan mempunyai energy yang luar biasa untuk selalu bergerak sehngga tidak bisa diam selama kelas berlangsung. Hingga puncaknya, suatu hari Totto-Chan memanggil pemusik jalanan dari jendela kelas saat pelajaran sedang berlangsung. Ibu Guru tidak tahan lagi dan mengeluarkan Totto-Chan dari sekolah . Beruntunglah Totto-Chan mempunyai Ibu yang sangat bijak. Ibunya tidak memarahi Totto-chan akan tetapi mencarikannya sekolah lain tanpa memberitahu Totto-chan tentang penyebab sebenarnya mengapa ia dikeluarkan dari sekolah.

Dari sinilah kisah perjalan Totto-chan dengan sekolah barunya yang. SD baru Totto-chan yang bernama Tomoe Gauken (SD Tomoe) ini. Sekolah ini menerapkn metode belajar yang unik dan menyenangkan berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain. Kegiatan kelas saja dilakukan di gerbong-gerbong kereta tua yang tidak terpakai. Anak-anak di sekolah ini bebas menentukan akan memulai pelajarannya dengan mata pelajaran apa hari ini. Tentu saja kegiatan belajar mengajar menjadi sangat menyenangkan.

Totto-chan segera menemukan kesenangan di sekolah barunya ini. Sang kepala sekolah yang juga jago bermusik, Mr. Sosaku Kobayashi merupakan sosok yang sangat menyayangi anak-anak. Pada awal Totto-chan masuk ke sekolah ini mr. Kobayashi bersedia mendengarkan cerita Totto-chan hingga empat jam! Dalam proses beajar mengajar, ia menerapkan cara pengajaran yang memancing bakat alamiah para siswanya, membiarkan anak-anak itu tumbuh bersma irama alam tanpa tekanan dan tuntutan orang dewasa yang mebuat anak-anak merasa tertekan kala belajar.

Mr. Kobayashi juga menanamkan nilai-nilai moral, kemandirian, dan kepercayaan diri pada setiap murid-muridnya. Sang kepala sekolah membiasakan murid-muridnya membawa bekal dari rumah dengan tema makanan “sesuatu dari laut dan sesuatu dari pegunungan” sebagai pelengkap nasi. Kegiatan belajar mengajar pun tidak dilakukan secara monoton di dalam ruang kelas tetapi juga dilakukan sambil berjalan-jalan. Dalam acara “jalan-jalan” tersebut, anak-anak pun mendapat pelajaran berharga tentang sains, sejarah, dan biologi sekaligus.

Mr. Kobayashi sangat pandai menanamkan pikiran positif bagi murid-muridnya. Ia selalu mengatakan “kau benar-benar anak yang baik, kau tahu itu kan?”. Ia mengatakan itu berulang-ulang setiap kali berpapasann dengan Totto-chan sehingga membuat gadis kecil itu percaya diri dan yakin bahwa dia adalah anak yang baik. Tot chan menjawab “ Ya, aku anak yang baik” yang segera ia percayai dan tertanam dalam otaknya. kata-kata kepala sekolah inimenjadi sangat berarti sepanjang hidup Totto-chan.

Sang kepala sekolah menanamkan nilai-nilai itu tanpa membuat anak-anak merasa tertekan dan terbebani. Suatu hari Totto-chan tidak sengaja menjatuhkan dompetnya ke dalam lubang kakus karena ia selalu berlama-lama memperhatikan lubang kakus itu karena keingintahuannya yang besar. Ia segera menggali lubang penampungan kakus itu dan mengeruk isinya ke luar sehingga membentuk tumbukan tinggi kotoran yang menebarkan bau tidak sedap. Mr. Kobayashi yang melihat itu tidak berkata “hei..apa-apaan ini!” atau “hentikan, jorok sekali kau ini!. Ia justru bertanya “kau akan memasukkan semua itu kembali kan ketika kau sudah selesai?”. Ketika selesai dan tidak menemukan dompetnya Totto-chan menimbun kembali lubang pembuangan kotoran itu.

Mr. Kobayashi juga mengajarkan Euritmik, pendidikan music melalui irama untuk membentuk kepribadian yang bersifat ritmik. Caranya, anak-anak diminta untuk bergerak sesuai dengan irama musik yang dimainkan Mr. Kobayashi. Sang kepala sekolah yakin bahwa pelajaran ini akan berhasil membantu anak-anak mengembangkan kepribadian mereka secara alamiah. Pelajaran ini berlawanan dengan pendidikan konvensional yang menekankan tulisan dan cenderung menyempitkan persepsi indrawi anak-anak terhadap alam.

Mr. Kobayashi juga meminta kepada orang tua agar menyuruh anak-anaknya memakai pakaian usang ketika mereka berangkat ke sekolah. Ini dimaksudkan agar ketika pakaian anak-anak kotor atau robek mereka tidak dimarahi oleh orang tuanya. Kepala sekolah juga berhasil menumbuhkan rasa percaya diri seorang anak yang sudah berhenti pertumbuhannya, Takahashi. Untuk itu, Mr. Kobayashi mengadakan hari olahraga dengan kondisi lapangan yang sengaja di-set khusus agar lebih mudah dimenangkan oleh Takahashi. Hasilnya, Takahashi menjadi juara satu di nyaris semua cabang olahraga yang dipertandingkan. Juara pertama mendapat lobak raksaksa, juara dua dua umbi burdock, juara ketiga seikat bayam.

Suatu hari kepala sekolah mengundang seorang petani ladang untuk menjadi guru. Ia tidak memperdulikan apakah petani itu mepunyai ijazah guru atau tidak. Yang ia tahu petani itu punya ilmu yang bisa dibagikan kepada muri-murid Tomeo. Ia senang karena anak-anak bisa belajar sambil berpraktik sekaligus. Sang guru mengajak anak-anak membat bedengan untuk tanaman, menanam benih, menebar pupuk dan menyiangi rumput sambil menceritakan bermacam-macam jenis rumput. Tidak hanya itu, sang guru juga menceritakan hal menarik tentang serangga, burung, kupu-kupu, dan cuaca. Alhasil anak-anak pun berhasil menanami ladang mereka sekaligus pengetahuan baru tentang pertanian langsung dari ahlinya.

Kisah yang sangat menarik lainnya terjadi ketika Tomoe Gauken kedatangan seorang murid baru yang dibesarkan di Amerika bernama Miyazaki. Mr. Kobayashi pun mendorong anak-anak agar mempelajari bahasa Inggris dan kebudayaan Amerika dari Miyazaki. Anak-anak pun dengan segera akrab dengan Miyazaki. Kisah ini menjadi menarik karena pada saat yang bersamaan Amerika adalah musuh Jepang dan pelajaran bahasa Inggris ditiadakan di sekolah-sekolah selain Tomeo.

Keadaan menjadi sulit ketika perang dunia berlangsung dan bom-bom berjathan di jepang. Pada suatu hari di tahun 1945, Tomoe Gaukenterbakar karena kejatuhan bom-bom yang hampir setiap hari dijatuhkan oleh tentara sekutu. Yang mengejutkan, Mr. Kobayashi tetap tenang dan hanya berkata “Sekolah seperti apa yang akan kita bangun lagi?” pada kedua putra di sampingnya. Tak heran jika Tetsuko (Totto-chan) menulis bahwa kecintaan Mr. Kobayashi pada anak-anak dan ketulusannya dalam mengajar jauh lebih kuat daripada api yang membakar sekolahnya.

Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela merupakan kisah nyata yang ditulis sendiri oleh Totto-chan (nama kecil Tetsuko Kuroyanagi) berdasarkan pengalaman masa kecilnya ketika bersekolah di Tomeo. Diterbitkan pertama kali di Jepang pada tahun 1981 oleh Kodansha International, Ltd. Di Indonesia, buku ini diterbitkan pertama kali tahun 2003 oleh Gramedia Pustaka Utama.

Buku yang ditulis dengan gaya bahasa yang sederhana sehingga terkesan seperti buku anak-anak ini adalah kesan Tetsuko Kuroyanagi (Totto-chan) tentang Mr. Sasuko Kobayashi [1893 - 1963] yang mendidik dengan metode unik yang berbeda dari metode-metode di sekolah konvesional. Metode unik yang mampu enumbuhkan kesenangan kepada siswa untuk belajar. Metode yang tidak menitikberatkan kepada IQ dan nilai di atas kertas dan mengabaikan EQ dan Moralitas. Metode yang bertujan untuk menumbuhkan kepribadian pembelajar dan moral tanpa membebani anak-anak. Metode yang membuat Totto-chan dan teman-temannya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain dan secara bersamaan mendapatkan pelajaran tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.

Di jepang sendiri buku ini sudah menjadi bacaan wajib bagi pelajar. Hal yang patut ditiru oleh Indonesia, terutama buat para insane yang berkecimpung di dunia pendidikan terutama guru. Buku yang membuka mata dan memotivasi untuk mengajar dengan hati dan belajar dari segala hal di sekeliling kita. Mudah-mudahan bermunculannya sekolah alam dan sekolah-sekolah terpadu bisa menyediakan pendidikan seperti yang dialami oleh Totto-chan.

Senin, 22 Februari 2010

Dragon Zakura; Only Idiots and Ugly Chicks can Attend Tokyo University


Belakangan ini saya suka menonton drama jepang. Pada dasarnya, saya memang paling suka tontonan yang bergenre drama. Dalam dua bulan ini saja saya sudah menamatkan dua drama seri sekaligus. Yang teralhir malah saya selesaikan dalam waktu kurang dari 12 jam. Dua drama seri yang saya tonton itu adalah; My Boss my Hero dan Dragon Zakura. Mengapa saya begitu suka menonton drama jepang? Jawabannya simple, drama jepang mengandung banyak filosofi kehidupan dan nilai-nilai positif. Serial yang saya sebutkan tadi kedua-duanya bertema pendidikan. Saya sangat terkesan dengan cara mereka menyampaikan pesan lewat drama-drama itu. Drama-drama itu mengingatkan saya akan banyak hal dari literature-literatur yang saya baca.


 

Ketika menonton dragon Zakura misalnya, saya langsung teringat buku Re-code your Change DNA dan Toto Chan. Buku yang pertama adalah tentang bagaiman melakukan pembaharuan dengan strategi "re-code Your Change DNA". Apa yang terjadi dalam film itu, persis sama seperti yang digambarkan oleh Rhenald Kasali daalam bukunya itu. Ketika melakukan perubahan, kita akan menghadapi banyak resistensi. Resistensi dari orang-orang yang sudah terbiasa dengan kehidupan dan gaya hidup lama mereka. Drama ini menggambarkan dua hal sekaligus; yang pertama adalah bagaimana strategi merubah persepsi. Yaitu mengubah persepsi anak-anak SMU Ryuzan yang sudah terlanjur percaya bahwa mereka ditakdirkan untuk menjadi idiot dan tidak mungkin diterima di masyarakat apalagi bisa menembus ujian masuk Todai (Tokyo university) yang menjadi symbol pencapaian seorang pelajar di Jepang. Persepsi yang kedua adalah persepsi masyarakat yang terlanjur sudah melegitimasi bahwa anak-anak Ryuzan adalah "sampah" sehingga mereka pantas untuk menerima diskrminasi dalam banyak hal dalam masyarakat. Seperti dalam kasus ketika Hideki bertengkar dengan anak SMU Shumaken, sebuah SMa favorit yang meloloskan 50 orang siswanya setiap tahun ke Todai. Walapun Hideki nyata-nyata tidak bersalah dan anak SMU Shumaken itu lah yang bersalah tapi polisi langsung menetapkan Hideki bersalah hanya karena dia siswa SMU Ryuzan.


 

Drama ini mengisahkan tentang seorang pengacara miskin mantan anggota geng motor Sakuragi Kenji (Abe Hiroshi) yang ditugaskan untuk menangani sebuah SMA "idot", dengan ideks nilai rata-rata 36 dan kemungkinan diterima di Universitas hanya 2% dan belum ada satupun alumninya yang diterima di Todai. SMU ini terlilit hutang dan asetnya terancam diambil alih oleh debitur. Awalnya pengacara ini menerima tawaran untuk menangani SMU Ryuzan untuk menjadi batu lompatan karir. Ia berharap setelah berhasil menangani kasus ini ia akan dikenal public secara Nasional yang kemudian secara otomatis akan membawa namanya menjadi pengacara paling diperhitungkan di Jepang. Akan tetapi pikirannya berubah beberapa hari dia melihat langsung kondisi SMU Ryuzan. Ditambah lagi, ia sperti melihat masa lalunya dalam sosok-sosok anak Ryuzan itu. Kepribadian Sakuragi yang menyukai tantangan membuat dia berpikir kalau dia bisa memulihkan nama Ryuzan; menghapuskan persepsi "idiot" yang sudah melegitimasi baik itu persepsi public maupun persepsi warga Ryuzan sendiri. Strategi yang paling mungkin dan paling cepat adalah; MELOLOSKAN 5 ORANG SISWA DALAM TES MASUK TODAI.


 

Tentu saja pemikiran itu ditentang oleh semua guru dan direksi sekolah yang sudah terlanjur percaya bahwa masuk Todai bagi anak-anak SMU Ryuzan adalah mimpi yang terlalu muluk. Mereka mengatakan Sakuragi adalah penjual mimpi. Para guru itu berusaha menyingkirkan Sakuragi dari SMU Ryuzan dengan berbagai cara. Bahkan mereka tidak pernah bermimpi untuk bisa masuk Todai. Akan tetapi Sakuragi sudah bulat tekadnya, ia tidak akan mundur sedikitpun. Kepada para guru yang menentang itu ia menyodorkan dua pilihan. Ia akan menyelesaikan pekerjaannya secepatnya dan mengalihkan kendali Smu Ryuzan ke tangan kreditur dengan konsekuensi semua guru akan kehilangan pekerjaanya atau membiarkan ia menjalankan strateginya; membentuk kelas khusus untuk persiapan menghadapi test masuk Todai. Para guru itu mau tidak mau harus membiarkan Sakuragi Kenji menjalankan strateginya walaupun mereka terus berusaha mencari cara untuk menyingkirkan Sakuragi. Akhirnya Sakuragi menantang mereka dengan taruhan. Kalau ia tidak bisa mendapatkan lima siswa untuk kelas intensivnya ia akan keluar secara sukarela dari sekolah itu akan tetapi kalau sebaliknya ia mendapatkan lima siswa atau lebih para guru tidak boleh mencampuri urusannya dalam menjalankan strateginya. Deal!


 

Ternyata untuk menndapatkan siswa yang bersedia belajar di kelas intensive persiapan masuk today tidaklah mudah. Mereka terlalu takut untuk sekedar bermimpi untuk masuk Todai. Mereka sudah tenggelam dalam persepsi mereka yang dibentuk oleh lingkungan sekeliling mereka bahwa mereka idiot. Persepsi yang kemudian membuat mereka benci dengan sesuatu yang berbau Todai dan sesuatu yang berbau belajar. Tapi bukan Sakuragi namanya kalau ia menyerah. Bukan pengacara kalau tidak punya strategi. Bukan mantan anggota geng motor kalau caranya tidak unik dan tidak lazim. Sakuragi tahu dalam lubuk hati anak-anak yang dicampakkan itu mereka punya harapan. Persepsi yang berubah menjadi legitimasi itulah yang menelan harapan itu sehingga anak-anak itu tidak berani menampakkan harapan itu.


 

Murid pertama adalah Yajima Yusuke (Tomohisa Yajima ), seorang pemain saxophone dalam band yang terdiri dari anak-anak Ryuzan juga. Tipikal anak temperamen dengan dandanan harajuku yang harus menelan kenyataan pahit bawha ayahnya meninggalkankeluarga karena dililit hutang sehingga asset keluarga mereka disita. Yajima adalah protype Sakuragi remaja; keras kepala dan nekad namun sangat bertanggung jawab. Sakuragi melihat hutang yang melilit keluarga Yajima sebagai peluang untuk menarik dia ke dalam kelas intensive yang dia buat. Dia menawarkan kepada Yajima untuk melunasi hutang-hutangnya dengan syarat Yajima mau masuk kelas intensive. Tentu saja yajima menolak. Dia tidak mau dibeli. Tapi pada akhirnya dia harus menerima kenyataan bahwa dia tidak mungkin membayar hutang keluarga yang begitu besar.


 

Bergabungnya Yajima disusul oleh lima siswa lainnya dengan motif berbeda-beda. Ogata Hideki (Koike Teppei) dan Kosaka Yoshino (Aragaki Yui) misalnya. Hideki masuk kelas intensive karena Yajima sahabat dan anggota bandnya meninggalkan band dan masuk kelas itu. Sedangkan Kosaka, dia tidak ingin selalu bersama-sama dengan Yajima yang menjadi pacarnya. Kobayashi Maki (Saeko) bergabung karena ia berpikir dengan masuk Todai ia akan bisa menjadi selebriti terkenal dan menyaingi temannya yang sangat menyebalkan itu. Sedangkan proses bergabungnya Mizuno Naomi (Nagasawa Masami) lumayan alot, hamper serupa dengan Yajima. Yang bergabung paling akhir adalah Okuno Ichiro (Nakao Akiyoshi) yang mempunyai saudara kembar siswa SMU Shumaken yang sangat pintar dan malu mengakui ia sebagai saudara karena ia bersekolah di Ryuzan.


 

Hal pertama yang dilakukan Sakuragi adalah membuat "Spesial Camp" untuk merubah gaya hidup mereka gar mereka siap mengikuti "Special Advance Class" nama kelas intensive yang ia buat. Dari sinilah kemudian proses belajar anak-anak kelas khusus ini dimulai. Proses belajar yang jauh dari cara konvesional. Belajar yang keras dan menyiksa pada awalnya namun membuat mereka ketagihan setelahnya. Cara Sakuragi memotivasi anak-anak itu sungguh keren. Eksentrik namun ampuh. Ia hanya menunjukkan kail. Anak-anak lah yang membuat keputusan untuk apakah mengambil kail itu dan memancing denganya atau tidak. Pada akhirnya mereka bukan hanya belajar abagaimana menyelesaikan soal test masuk Todai. Mereka belajar tentang totalitas, pilihan hidup, persahabatan, menghargai dan yang paling penting percaya akan kemampuan mereka sendiri. Belajar yang embuat mereka menjadi orang yana sama sekali baru bukan lagi idiot yang tidak diperhitungkan di masyarakat.


 

Sakuragi mendatangkan guru-guru yang semuanya nyentrik. Ada Mathemathic Demon, Guru Bahasa Inggris yang pelayan di Philipina Bar yang mengajar dengan menggunakan lagu-laagu barat, guru fisika yang mengajar dengan menggunakan manga yang lucu-lucu dan guru bahasa Jepang yang menggunakan manga. Mereka semua mengajar dengan cara yang unik namun sangat mudah diterima. Sementara para guru mengajar, Sakuragi tetap mendampingi mereka.


 

Apakah mereka semua kemudian lolos test masuk Todai dan meruntuhkan persepsi masyarakat tentang SMU Ryuzan? Tonton sendiri dramanya!


 

Kata-kata yang paling saya ingat adalah perkataan perpisahan Sakuragi di bawah pohon Sakura; Dalam ujian hanya ada satu jawaban yang benar akan tetapi dalam hidup berbeda, ada banyak pilihan yang benar. Mau masuk today itu juga pilihan yang benar, mau belajar sendiri di rumah juga pilihan yang benar, mau bermusik dan olahraga itu juga benar.


 

Drama ini penuh dengan konflik. Konflik psikologis maupun konflik antar tokoh. Tapi jangan membayangkan anda akan melihat konflik seperti sinetron Indonesia. Tidak ada sama sekali konflik seperti itu. Hampir 90% isinya adalah strategi belajar menghadapi test masuk Tokyo University (Todai). Hampir semua materi Quantum Learning masuk kesini. Tapi tentu saja tidak membosankan karena sangat kaya dengan ramuan konflik dan penyelesaian yang sangat cerdas dan nyentrik.


 

Menurut saya drama ini masuk kategori wajib tonton bagi para guru, siswa, yang mau menghadapi test maupun buat siapa saja yang ingin melakukan perubahan. Sama wajibnya dengan membaca Toto Chan, novel karya Tetsuko Kuroyanagi yang menjadi bacaan wajib pelajar di jepang.


 

Ujian adalah dialog. Dialog dengan orang lain dan dialog dengan sendiri. Peserta ujian yang lain bukan musuh. Jangan pikirkan mereka.

Rabu, 13 Januari 2010

Selamat Datang; Tentang Kami

Selamat datang di Bima Online.

Disini anda bisa mendapatkan keperluan literatur anda sehari-hari. Buku-buku paket kuliah dan sekolah maupun buku-buku umum kami sediakan untuk anda dengan harga murah. Hanya dengan memesan online, buku pesanan anda kami kirimkan langsung ke alamat anda.

Kami juga melengkapi kebutuhan literatur untuk keperluan study anda seperti; skripsi dan tugas akhir . Anda bisa dapatkan literatur ilmiah anda di menu Avalaible Upon Request.

Situs ini juga menyajikan informasi-informasi wisata seputar Bima dan sekitarnya di menu Bima and Beyond. Selain itu kami meng update informasi anda tentang peristiwa-peristiwa keseharian yang terjadi di Bima dalam menu Bima Today.

Mencoba berbagi informasi dan kemudahan. Itulah yang ingin kami hadirkan kepada anda melalui blog sederhana ini.


Untuk pemesanan buku, anda tinggal menghubungi kami di nomor 0852 3338 2937 atau via e-mail: erikmarangga@yahoo.com atau bisa langsung menghubungi kami di alamat Jln. Joyoraharjo IA/227 B, Merjosari Malang. Caranya, anda bisa memilih di catalog yang tersedia di blog ini atau kalau tidak tersedia di katalog, silahkan anda request buku pesanan anda via blog ini atau langsung ke nomor yang tertera di atas. Setelah kami konfirm ketersediaan buku yang anda pesan plus harga (bila belum tercantum), kirimkan uang pembayaran anda ke nomor rek. 0138985377 a/n ERI SOFIATRY, BNI Syariah cab. MALANG atau nomor rek. 900 191 4577 a/n ERI SOFIATRY, Bank Muamalat Cab. Malang.

Anda Pesan, Kami Kirim!